Beranda | Hadits
Musnad Imam Syafii
No: -


Musnad Imam Syafii No. 708
مسند الشافعي 708: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَتِيقٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ السِّنِينَ، وَأَمَرَ بِوَضْعِ الْجَوَائِحِ قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: " سَمِعْتُ سُفْيَانَ يُحَدِّثُ هَذَا الْحَدِيثَ كَثِيرًا فِي طُولِ مُجَالَسَتِي لَهُ مَا لَا أُحْصِي مَا سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُهُ مِنْ كَثْرَتِهِ، لَا يَذْكُرُ فِيهِ: أَمَرَ بِوَضْعِ الْجَوَائِحِ، لَا يَزِيدُ عَلَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ السِّنِينَ، ثُمَّ زَادَ بَعْدَ ذَلِكَ: فَأَمَرَ بِوَضْعِ الْجَوَائِحِ. قَالَ سُفْيَانُ: وَكَانَ حُمَيْدٌ يَذْكُرُ بَعْدَ بَيْعِ السِّنِينَ كَلَامًا قَبْلَ وَضْعِ الْجَوَائِحِ لَا أَحْفَظُهُ، وَكُنْتُ أَكُفُّ عَنْ ذِكْرِ: وَضَعِ الْجَوَائِحِ؛ لِأَنِّي لَا أَدْرِي كَيْفَ كَانَ الْكَلَامُ، وَفِي الْحَدِيثِ: أَمَرَ بِوَضْعِ الْجَوَائِحِ "

Musnad Syafi'i 708: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Humaid bin Qais. dari Sulaiman bin Atkj, dari Jabir bin Abdullah RA: Bahwa Rasulullah SAW melarang transaksi smirt dan beliau memerintahkan agar buah yang rusak tidak dianggap. Asy-Svnfi'i berkata. "Aku mendengar Sufyan menceritakan hadis ini banyak sekali selama aku belajar darinya, tetapi selama itu ia belum pernah mengatakan, 'Amara biwadh'il jawaa'ih'. Apa yang ia sebutkan tidak lebih dari. 'Nabi melarang transaksi sinin. kemudian ia menambahkan. 'Dan beliau SAW memerintahkan agar buah yang rusak tidak dianggap'.” Sufyan berkata. "Sesudah transaksi sinin. Humaid menyebutkan suatu kalimat sebelum 'Wadh'il fawaa ih' tetapi aku tidak menghafalnya. Aku sengaja tidak menyebutkan 'Wadh'il jawaa'ih' karena aku tidak mengetahui kalimat apa yang jatuh sebelumnya, tetapi pada garis besarnya hadis ini mengandung perintah agar buah yang rusak tidak dianggap." 708


      1   ...   705   706   707   708   709   710   711   ...   1800